Cari Blog Ini

Selasa, 21 Mei 2019

Resensi Novel Supernova Petir Karya Dee Lestari

supernova petir

  • Identitas Buku
Judul                  : Supernova: Petir
Penulis               : Dewi Lestari
Penerbit             : PT Bentang Pustaka
Tahun terbit       : 2004
Ketebalan buku : 286 halaman, 20 cm
ISBN                  : 978-602-8811-73-6
  • Tentang Penulis
Dewi Lestari atau yang lebih dikenal dengan Dee, lahir di Bandung, 20 Januari 1976. Novel pertamanya seri Supernova Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh diterbitkan pada 2001. Disusul episode kedua Akar pada tahun 2002, Petir pada tahun 2004, dan Partikel pada tahun 2012. Dee juga telah melahirkan buku-buku fenomenal lainnya, yaitu Filosofi Kopi (2006), Rectoverso (2008), Perahu Kertas (2009), dan Madre (2011).  
  • Sinopsis
Novel seri ini menceritakan Elektra Wijaya, seorang pengangguran, anak tukang listrik dari Wijaya Elektronik yang memiliki hidup bisa dibilang berbeda dari remaja kebanyakan. Kenapa berbeda karena ia beberapa kali telah menyetrum orang dengan tangannya.
Awal kisahnya dimulai dari masa kanak-kanaknya yang biasa-biasa saja dan hanya menjadi penonton kisap hidup orang lain. Makin dewasa ia dipaksa keadaan untuk bermetamorfosis dari 'menjadi penonton' ke 'menjadi pemain'. Sejak ayahnya meninggal, dan kakaknya Watti pindah ke Papua, ia mencoba bertahan hidup dengan uang pas-pasan dari hasil nabungnya selama ini. Segala cara dicobanya untuk mendapatkan pekerjaan dari MLM, kaki-kaki, piramida sampai pergi ke dukun yang berakhir gagal. Hari-harinya yang tanpa tujuan ia isi dengan main internet berjam-jam sampe pulang larut malam.

Suatu kali ia mendapat surat misterius dari STIGAN (sekolah tinggi ilmu gaib nasional) yang menawarinya pekerjaan menjadi asisten dosen dengan syarat yang aneh-aneh bin nyeleneh. Karena putus asanya ia tidak juga mendapat pekerjaan, Elektra nekat pergi membeli perlengkapan barang klenik untuk syarat mendaftar ke STIGAN, di toko barang klenik itulah ia bertemu ibu Sati yang akhirnya menjadi guru sekaligus penuntun hidupnya.

Dengan bimbingan ibu Sati, ia membuka usahanya sendiri yaitu warnet yang diberinya nama Elektra Pop, dibantu kawan-kawan dan penanam modal lainnya ia mengembangkan usahanya menjadi besar dan di kenal di seluruh Bandung Raya. Tidak berhenti disitu, lambat laun tersingkaplah sebuah rahasia, kenapa beberapa kali Elektra bisa menyetrum orang.
  • Kelebihan
Novel ini berbeda dari dua pendahulunya yang bisa dibilang serius menceritakan perjalanan kisah hidup seseorang. Di novel ini ceritanya ringan seperti membaca novel komedi romance walaupun tetap ada filsafat hidupnya.
  • Kekurangan
Seperti di novel-novel sebelumnya, ending cerita selalu diceritakan menggantung. Jujur saya kadang suka kurang puas dan greget padahal lagi seru-serunya tapi tiba tiba end. Tapi mungkin ini memang salah satu ciri khas seri supernova.
  • Kesimpulan
Dari ketiga novel, saya sangat merekomendasikan novel ini walaupun ceritanya saling berkaitan satu sama lain dan harus dibaca dari awal agar tidak bingung. But so far novel ini yang terbaik dari dua pendahulunya. Rate 4.5/5⭐

Tidak ada komentar:

Featured post

Resensi Novel si Anak Badai Karya Tere Liye

  Si Anak Badai - Tere Liye Identitas Buku Judul                   : Si Anak Badai Penulis                : Tere Liye Penerbit   ...

Popular Posts