Sebelum ramadhan tahun 2011 saya dan kawan-kawan menyempatkan diri touring ke gunung Bromo di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger kabupaten Probolinggo Jawa Timur. Konon gunung ini adalah tempat terbaik melihat sunrise dan kita dapat menemukan bunga abadi edelweis disana.
Kami berangkat dari kampung inggris Pare Kediri menuju ke gunung bromo menggunakan motor. perjalanan ditempuh kurang lebih 7 jam karena kami tidak mengetahui jalannya dan hanya mengandalkan GPS. Tetapi apabila telah mengetahui jalan menuju kesana perjalanan dapat ditempuh sekitar 5 jam. Sesampai disana kami menjumpai banyak sekali penginapan untuk wisatawan lokal maupun mancanegara. Kami juga menemui banyak wisatawan asing yang sedang beristirahat dan berjalan-jalan di sekitar area wisata.
Dari puncak gunung berapi yang masih aktif ini, kita juga bisa menikmati
hamparan lautan pasir seluas 10km persegi, dan menyaksikan kemegahan
gunung Semeru yang menjulang menembus awan.
gunung bromo |
Seperti yang telah saya katakan tadi kita dapat melihat matahari terbit yang paling indah disini. Untuk melihatnya, kita harus menaiki Gunung Pananjakan yang merupakan gunung tertinggi di kawasan ini. Karena medan yang sangat sulit pengunjung biasanya memilih menyewa mobil hardtop (sejenis mobil jeep) yang dikemudikan oleh masyarakat sekitar.
Kami juga menjumpai pura di kawasan bromo. Pura ini melambangkan bahwa masyarakat sekitar gunung Bromo (suku Tengger) merupakan masyarakat beragama Hindu. Apabila kita datang di waktu yang tepat, maka kita dapat menyaksikan
Upacara Kesodo, yang diadakan oleh masyarakat Tengger. Upacara ini
biasanya dimulai pada saat tengah malam hingga dini hari setiap bulan
purnama sekitar tanggal 14 atau 15 di bulan Kesodo [ke-sepuluh] menurut
penanggalan Jawa. Upacara Kesodo merupakan upacara untuk memohon panen
yang berlimpah atau meminta tolak bala dan kesembuhan atas berbagai
penyakit, yaitu dengan cara mempersembahkan sesaji dengan melemparkannya
ke kawah Gunung Bromo. Saat prosesi berlangsung, masyarakat Tengger
lainnya beramai-ramai menuruni tebing kawah dan sesaji yang dilemparkan
ke dalam kawah, sebagai perlambang berkah dari Yang Maha Kuasa.
depan pura bromo |
Disana kita juga bisa berkuda mengelilingi kawasan gunung bromo dengan biaya sewa Rp 70.000,00 serta kita juga dapat membeli bunga edelweis sebagai souvenir. bunga ini dijual dari harga 15ribu-50ribu per ikat dan dapat ditemui di pegadang-pedagang kecil di pinggir jalan. Bunga abadi ini hanya tumbuh di lereng pegunungan, tidak pernah layu dan sering dijadikan simbol ketulusan cinta. Akan tetapi akhir-akhir ini bunga adelweis menjadi bunga yang sangat langka. Mungkin di karenakan hanya tumbuh di lereng pegunungan dan sangat sulit memetik bunga ini karena medannya yang berbahaya.
berkuda di bromo |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar