Cari Blog Ini

Senin, 20 April 2020

Resensi Novel si Anak Badai Karya Tere Liye

 
Si Anak Badai - Tere Liye

  • Identitas Buku
Judul                   : Si Anak Badai
Penulis                : Tere Liye
Penerbit               :Republika Penerbit
Tahun terbit         : 2019
Ketebalan buku   : 322 halaman, 21cm
ISBN                    : 978-602-5734-93-9
Genre                   : novel fiksi penunjang kepustakaan (SU)
Harga                   : Rp 70.000,00


  • Tentang Penulis
Tere Liye dengan nama aslinya Darwis, adalah salah satu penulis paling produktif di Indonesia. Lahir dan besar di Lahat, Sumatera. Karyanya banyak di kenal masyarakat, bahkan beberapa telah di filmkan. Novel-novelnya selalu menjadi bagian buku-buku best seller dan telah menerbitkan lebih dari 30 novel.
  • Sinopsis 
"Badai kembali membungkus kampung kami. Kali ini aku mendongak, menatap jutaan tetes air hujan dengan riang. Inilah kami, Si Anak Badai. Tekad kami sebesar badai. Tidak pernah kenal kata menyerah."
Seperti blurb di atas, buku ini menceritakan sekumpulan anak-anak yang dijuluki Si Anak Badai yang hidup dan tumbuh ditemani suara aliran sungai, riak permukaan muara, dan deru ombak lautan. Mereka hidup damai di kampung mereka hingga badai besar yang dibawa Sang Perompak datang menyerbu kampung. Badai sebenarnya yang akan meratakan rumah-rumah penduduk, proyek pelabuhan besar. Si Anak Badai yang penuh tekad dan keberanian mempertahankan apa yang menjadi milik mereka.

Cerita dimulai dengan kisah keseharian anak-anak kampung Manowa, yang sering menyelam di sungai menunggu kapal-kapal melempar koin kepada mereka. Termasuk Zaenal yang biasa disebut Za, si tokoh utama dalam cerita.  Terkadang cerita berkutat dengan aktivitas Za dan adiknya yang membantu mamak mengantar pesanan jahitan, memancing ikan di laut atau ke pasar menjual ikan.

Kehidupan di Manowa berjalan damai hingga datang utusan dari kota yang membawa kabar bahwa Manowa akan dibangun pelabuhan dan seluruh warga harus pindah. Dari situlah konflik dimulai, geng Si Anak Badai yang mendengar kabar tersebut tidak tinggal diam. Mereka menyusun strategi menggagalkan rencana tersebut.




"setiap orang melakukan kesalahan. Yang membedakan antara orang yang melakukan kesalahan itu adalah ada yang belajar dari kesalahannya, ada juga yang tidak mengambil pelajaran apa-apa dari kesalahan itu" - halaman 72

  • Ulasan
 Sebagai penggemar Tere Liye, aku baca novel ini nggak terlalu excited. Buku ini lebih banyak menceritakan kehidupan sehari-sehari warga kampung dan anak-anaknya. Sampai setengah buku aku baca konfliknya belum terangkat dan bertanya-tanya ini ada konfliknya atau hanya begini saja? Di bab-bab akhir konflik baru muncul dan ditutup dengan penyelesaian yang terburu-buru. Rate 3,8/5 ⭐

Review Buku Persona : Prescription Karya Anton Tanjung

prescription - Anton Tanjung

  • Identitas Buku
Judul                   : Prescription
Penulis                : Anton Tanjung
Penerbit              : PT Elex Media Komputindo
Tahun terbit        : 2018
Ketebalan buku  : 164 halaman
ISBN                   : 978-602-04-8917-9
Genre                  : Fiction & literature
Harga P. Jawa    : Rp 62.800,00


  • Tentang Penulis
Anton Tanjung sering dipanggil Atek/Njung, kelahiran 21 November 1994 di Pekanbaru. Berasal dari keluarga campuran nasi padang dan bika ambon, lulusan FK Universitas Gajah Mada ini termasuk anak yang supel, bisa bergaul dimana saja, dan sering mencoba hal-hal baru. Hobi lainnya adalah jalan-jalan keliling dunia.
  • Sinopsis
Prescription adalah debut dari Anton Tanjung, pengalaman hidup mulai dari naksir cewek, Sampai kemudian perjalanan menempuh pendidikan kedokteran tertuang dalam buku kumpulan cerita komedi ini. Dibalik foto-foto coolnya yang instagrammable, ia menyimpan cerita yang membuat kita percaya bahwa tak ada gading yang tak retak.

Kisah si penulis bermula dari TK, yang menceritakan kisah cintanya yang bisa dibilang prematur, saat itu ia sudah mulai menyiukai teman sekelasnya. Berlanjut ke bab 2 yang menceritakan masa-masa SMP dan SMA nya bersama teman segeng, keseruan ikut organisasi, sampai kisah mistis saat acara sekolah. 

Di bab 5, si penulis mulai bercerita kembali tentang kisah cintanya yang berjalan kurang mulus, kenalan dengan orang baru dan masa-masa kuliahnya. Beberapa kisah masa kecil juga diceritakan, pengalaman berkesan dengan kakaknya Cacha, liburannya yang berkesan. Semua momen si penulis yang sangat berkesan dari mulai TK sampai kuliah diceritakan semua disini.
  • Ulasan
"Ternyata hidup Itu seperti deretan resep yang diberikan dokter kepada pasiennya. Kita nggak pernah tahu apa yang dituliskan sang dokter dalam resep tersebut, tapi saat kita membawanya ke apotek, kita diberi obat yang dibutuhkan untuk sehat kembali. Sebelumnya gue nggak pernah tahu jawaban atas rangkaian usaha serta doa-doa gue, sampai kemudian Tuhan memberikan pilihan yang bukan cuma gue inginkan, tapi juga yang gue butuhkan." Halaman 156

Aku mulai baca buku ini sejak follow instagramnya pak dokter, dan baru tau kalau pak dokter ini nerbitin buku. Jadi penasaran kan buku yang di tulis dokter seperti apa. Setelah selesai baca komentarku adalah ... well ini buku emang pure pengalaman pribadi penulis, dibuat menjadi kumpulan cerita per bab. Untukku buku ini tidak masuk dalam selera bacaanku karena aku lebih suka cerita yang nggak sepotong-sepotong. Kumpulan cerita per bab emang ringan dibaca untuk orang yang nggak terlalu suka baca, buku ini termasuk ringan ceritanya dan gampang diterima. Tapi karena aku pribadi suka bacaan berat-berat jadi yaa kurang cocok aja dengan seleraku. Tapi seenggaknya buku ini sudah menjawab rasa penasaranku. Rate 3,5/5⭐

Minggu, 08 Maret 2020

Review Novel Tiga Dunia Si Pencuri Karya Rama Nugraha


Tiga Dunia Si Pencuri - Rama Nugraha
  • Identitas Buku
Judul                  : Tiga Dunia Si Pencuri
Penulis               : Rama Nugraha
Penerbit              : Penerbit Histeria
Tahun terbit        : 2017
Ketebalan buku  : v+581 halaman
ISBN                    : 978-602-5469-33-6
Genre                  : fantasi

  • Tentang Penulis
Rama Nugraha lahir di Jakarta, pada 1987. Putra dari seorang wiraswasta dan guru SMA. Rama lulusan Teknik Informatika dari INTI College Indonesia. Terakhir bekerja di sebuah perusahaan media online (2012), sebelum memutuskan berhenti untuk menulis karya novel pertamanya, Tiga Dunia.
  • Sinopsis
Tiga Dunia
Tiga Dunia berkisah tentang Neena. Manusia yang mampu bernapas di dalam air. Di permukaan, mereka hidup dengan saling memerintah. Mengembangkan peradaban. Ditemani mesin dan sihir. Membangun rumah-rumah di atas air dan negeri hijau di kaki langit biru.

Sementara kaum buangan memutuskan lari, turun ke Dunia Bawah yang menyala dialiri sungai merah. Mereka berteman dengan makhluk-makhluk raksasa. Menghindari hukum para Raja. Jauh dari keduanya, jatuh lebih dalam ke kedalaman gelap yang beku dan hampa. Di antara ngarai yang mampu menelan gunung-gunung. Entitas makhluk tak berwujud tetap dilahirkan. Ditugaskan menjaga Dasar Dunia. Kelak peperangan tumpah meluluhlantakkan ketiga dunia.

Si Pencuri
Datan Woudward saat itu berumur 7 tahun ketika dia bertemu dengan Ana, seorang anggota Persaudaraan Royan di pasar malam yang mampu menidurkan seluruh pengunjung.  Sejak saat itu ia memiliki obsesi untuk bertemu kembali dengan Ana dan bergabung dengan Persaudaraan Royan. Persaudaraan Royan adalah kelompok bayaran yang disewa untuk mencuri benda-benda penting dan membunuh. Dalam prosesnya untuk menjadi Royan, Datan digembleng oleh ayahnya yang tidak biasa dan menyimpan suatu rahasia yang kelak harus Datan cari tahu sendiri.

Setelah berhasil bergabung dengan Persaudaraan Royan, Datan melaksanakan misi pertamanya di Fardas untuk mencuri permata Zu. Dan disanalah kesialannya dimulai. Ia bertemu dengan pembunuh kejam, Nymeria yang membuatnya harus kehilangan orang yang berharga baginya dan membawanya berkelana jauh untuk mencari fakta siapakah Ana sebenarnya, benda apakah permata Zu itu yang sebenarnya dan menguak misteri-misteri lainnya.

  • Ulasan
Kutipan favorit:
"Itu! Itu masalahnya! Tidak ada orang sinting yang sadar kalau dia sinting, Ayah!" halaman 533
well kutipan yang sangat menarik haha. Novel ini tergolong tebal hampir 600 halaman tapi endingnya sungguh mengecewakan karena bersambung haha. Aku kira dengan tebal segini cukup untuk menuntaskan semua misteri-misteri yang ada dan ternyata tidak cukup. Dan disinilah aku baru menyadari kalau Tiga Dunia adalah judul utamanya dan Si pencuri adalah sub judulnya yang berarti bakal ada sub judul sub judul yang lain yang membahas tentang Tiga Dunia ini.

Dari segi cerita, untuk penulis yang baru pertama menerbitkan novel, ceritanya cukup menarik dan punya konsep yang jelas. Terbukti dengan tidak adanya paragraf yang aku skip ketika membaca berarti aku enjoy dengan ceritanya. Di satu sisi aku agak terganggu dengan cara penulis mendiskripsikan benda-benda unik yang hanya ada di dunia novel ini, karena susah sekali mengimajinasikannya walaupun sudah aku bayangkan tetap belum bisa menggambarkan seperti apa wujudnya atau imajinasiku yang kurang? haha

Ketika sampai di bab-bab terakhir aku mulai mencatat misteri-misteri apa saja yang belum terpecahkan dan ternyata ada lumayan banyak. Dan aku mulai bertanya-tanya kenapa sudah setengah buku lebih masih membahas problemnya dan kenapa belum mulai anti klimaksnya. Apakah bisa dengan beberapa halaman lagi semua masalah yang banyak itu bakal terungkap satu per satu. Dan ternyata bersambung saudara-saudara :') buku ini mengenalkan problemnya saja dan belum ada penyelesaiannya. Well, buku ini terbit tahun 2017 dan sekarang sudah 2020 dan aku cari info belum ada tanda-tanda buku kedua akan terbit.

Sabtu, 22 Februari 2020

Review Buku Soekarno Jiwa Indonesia yang Terus Menyala - Djoko Pitono HP

Soekarno Jiwa Indonesia yang terus menyala - Djoko Pitono HP
 "Pemerintah (Soeharto) itu pinter, membuat saya seperti ikan dalam aquarium tanpa air, lambat laun akan mati." - Bung Karno seperti dikutip Ny. Hartini
  • Identitas Buku
Judul                  : Soekarno Jiwa Indonesia yang Terus Menyala
Penyusun           : Djoko Pitono HP
Penerbit              : Ecosystem Publishing
Tahun terbit        : 2019
Ketebalan buku  : 339 halaman
ISBN                    : 978-623-7014-00-3
Genre                  : social sciences
Harga P. Jawa   : Rp.57.000,00

  • Tentang Penulis
Djoko Pitono HP dilahirkan di Blora, Jawa Tengah, pada 25 Desember 1953. Menempuh pendidikan di Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris IKIP Surabaya (kini Universitas Negeri Surabaya), ia lulus Sarjana Muda pada 1980 dan Sarjana pada 1987. Pernah beberapa tahun mengajar bahasa Inggris termasuk di almamaternya, ayah dari empat anak ini lebih banyak bergelut dalam dunia jurnalistik dan perbukuan. Mulai menulis pada 1979 di surat kabar berbahasa Inggris: The Jakarta Times (Jakarta), pada 1980 ia menjadi wartawan Mingguan Memorandum, Harian Memorandum sebagai Redaktur Pelaksana. Dari 1986 hingga 2002, ia adalah redaktur Internasional Harian Sore Surabaya Post. Sempat melanjutkan karirnya sebagai redaktur di Harian Business Surabaya, Ekonomi Bisnis, dan Radar Surabaya, ia sekarang menjadi kolomnis di koran-koran lokal dan nasional.
 
Djoko juga dikenal sebagai promoter perbukuan, rajin mendorong kawan-kawan dan orang-orang yang dikenalnya agar menulis serta menerbitkan tulisan-tulisannya.
  • Sinopsis
Buku ini adalah salah satu dari ratusan buku tentang Bung Karno. Berisi 24 tulisan Sdr. Djoko Pitono, yang tulisannya pernah dimuat Harian Sore Surabaya Post. Buku ini disusun dengan mengabaikan tema tertentu, masing-masing judulnya bisa dinikmati sendiri, tanpa terkait dengan tulisan yang lain. Ke-24 judul itu ialah:
1. Soekarno, dimana Tempatnya Sekarang?
2.  Kartika Mencari Bapaknya
3. Bangkitkan Rakyat dengan Ramalan Jayabaya
4. Bermodal Lidah Tajam, Persatukan Bangsa
5. Bung Karno Merebut Hati Amerika
6. 26 Gelar Doctor HC bagi Bung Karno
7. Bung Karno Senang Memberi Nama Baru
8. Terpesona pada Amerika
9. Akui Sebagai Pecinta Wanita
10. Soekarno dan Soeharto dalam teropong Cornell Paper
11. Mereka Kembali Merindukan Bung Karno
12. Lukisan Perwakilan Sang Ndoro dan Sarinem
13. Menyembunyikan Bung Karno Semalam di Surabaya
14. Ratna Sari Dewi, istri Sumber Inspirasi
15. Jadikan Buku Sebagai Teman
16. Menjadi Guru Bahasa 
17. Presiden Paling Melarat
18. Memajukan Olahraga, Membangun Semangat Bangsa
19. Sumber Tulisan yang Tak Pernah Kering
20. Soekarno, Soeharto, dan Magisme Jawa
21. Bung Karno, buku, dan Lidahnya
22. Kisah tentang Bung Karno Tak Pernah Basi
23. Surat Terbuka Ny. Dewi Soekarno Kepada Jendral Soeharto
24. Soekarno

Dari 24 judul ada beberapa judul yang sangat menarik dan membekas di hati saya, yaitu Kartika Mencari Bapaknya dan Menyembunyikan Bung Karno Semalam di Surabaya.

Dalam judul Kartika Mencari Bapaknya, diuraikan bahwa Kartika telah berpisah dengan bapaknya saat ia masih kecil. Sang anak yang hanya sekali bertemu bapaknya saat sudah sekarat itu bertekad menulis buku tentang ayahnya dan sedang mengumpulkan bahan-bahan serta wawancara. 

Dalam sebuah wawancaranya dengan narasumber, Kartika menanyakan bagaimana sosok bapaknya, apakah ia seorang Marxist atau seorang komunis, dan menanyakan bagaimana peristiwa G30S terjadi, tentang orang-orang yang dekat dengan bapaknya. Pendek kata Kartika menggali informasi mengenai Bung Karno yang tidak pernah dikenalnya, hal yang sebenarnya agak miris.

Sedangkan judul Menyembunyikan Bung Karno Semalam di Surabaya tergolong unik karena kisah ini tidak banyak diketahui kalayak umum. Kala itu Bung Karno dan rombongan sdekitar 60-80 orang terbang dari Jakarta ke Bali, karena pesawat tak bisa mendarat di denpasar dan harus dilakukan pendaratan darurat di Surabaya. Hal itu membuat Moh Said, perwira intel Kodam Brawijaya dibuat pusing. Pasalnya lapangan terbang kala itu sudah tutup, sebagian besar petugas sudah pulang. said dengan petugas yang seadanya bagi-bagi tugas melakukan pendaratan. Karena rombongan yang datang berjumlah besar, Said juga kesulitan mencarikan penginapan dan tidak mungkin juga menyuruh Soekarno untuk menunggu lama. Akan tetapi ia tidak kekurangan akal. Sambil menunggu untuk mencarikan penginapan, Said mengajak Bung Karno dan rombongan untuk menonton bioskop, dengan waktu yang ada selama 2 jam itu ia gunakan untuk memesan penginapan. Uniknya, saat menuju ke bioskop Bung Karno dan rombongan berjalan kaki ke lokasi bahkan warga tidak ada yang mengenali.

  • Ulasan
Karena ditulis tanpa menggunakan tema, bagi pembaca seperti saya yang terbiasa terstruktur, buku ini sedikit membingungkan. Banyak topik yang diulang-ulang seperti Soekarno dan para wanitanya dan G30S di beberapa judul selalu muncul. Akan tetapi di luar hal itu buku ini merupakan bacaan yang bisa dibaca sambil santai dan minum kopi, buku yang ringan dan cukup menarik.

Featured post

Resensi Novel si Anak Badai Karya Tere Liye

  Si Anak Badai - Tere Liye Identitas Buku Judul                   : Si Anak Badai Penulis                : Tere Liye Penerbit   ...

Popular Posts